Explore Majalengka
Saturday, January 09, 2016
Di postingan sebelumnya, saya selalu ngetrip ke beberapa
tempat di Kuningan. Tapi, kali ini, saya berkesempatan untuk mengunjungi
Majalengka yang begitu mencengangkan gairah saya untuk mencicipi sebuah tempat
yang cukup terkenal di Majalengka. Dilihat dari beberapa followers saya di
Instagram dengan beberapa postingan mereka ketika mengunjungi Majalengka, rasa
penasaran saya semakin menjadi.
Dipilihlah kawasan Kecamatan Argapura, sekaligus ini menjadi
trip terakhir saya di tahun 2015. Ya, saya baru posting ini karena baru
mendapatkan ide untuk menulis dan memposting about my journey to Majelengka.
Dua setengah jam selama perjalanan, yang diiringi panasnya
mentari yang menembus pori-pori, dibayar tuntas dengan sebuah pemandangan yang
luar biasa di Majalengka. Eh, sampe sana agak mendung. But, I’m so grateful
because visit this City. Dear, God; I wanna take a minute to enjoy in
Majalengka.
Saya berkali-kali mengambil angle yang cukup menarik dengan
hamparan sawah yang mahaluas, yang seolah mengalihkan pandangan saya. Iya,
termasuk mengalihkan pandangan dari kamu. Kamu masih kalah cantik dibanding Majalengka.
Ehe.
Lha, gak ada yang nanya nih saya ke sana sama siapa? Ha-Ha.
Teman terbaik saya di perantauan yang notabene udah saya anggap sebagai
keluarga sendiri. Perkenalkan, namanya Ipang.
Sampai di sini kah perjalanan kami? Tentu tidak! Saya saling
bergantian memotret bersama Ipang, karena kebetulan handphone kita sama, dan cuma
ditambah bekal kamera Fujifilm. Ipang sendiri sedang menikmati liburan di
Cirebon, karena dia kurang piknik, maka, kita berdua mengadakan piknik
kecil-kecilan ke sini.
Bentar, saya cari dulu fotonya…
Duh, lupa simpan folder, nih.
Sabar, ya. (kayak sabar nungguin kamu putus sama pacar kamu)
Finally, ketemu deh fotonya
Hey, kamu yang sedang menghabiskan waktu bersama oranglain…
Kebetulan cuaca di sini udah gak bersahabat, kita gak lelah
untuk mencari angle yang bagus. Berbalik arah menuju jalan pulang, nemu plang
besar Curug Muara Jaya. Wah, menarik juga tuh. Saya pecinta air terjun, entah
ini air terjun ke berapa yang pernah saya singgahi. Karena filosofinya, air
terjun itu kuat dan tegar meskipun sudah jatuh berkali-kali, seperti halnya
hujan yang selalu membawa kita ke alam yang tak bisa terjamah oleh siapapun.
Sebelum sampe ke Curug, angle bagus kembali terhampar begitu
luas. Kesempurnaan Majalengka tak hanya sampai di sini, Majalengka itu ibarat
kata yang tak bisa diartikan atau mungkin tak bisa diterjemahkan ke dalam
sebuah bahasa. We Love You, Majalengka menawan!
Lebih dari sekadar kata romantis deh, pas sampe pintu
gerbang Curug Muara Jaya, eh ujan gede. Dingin pula. Tak lupa, kita berdua
sudah merencanakan sebuah senjata rahasia dikala hujan tiba. That’s right, a
cup of coffee is the true answer. Hujan nya cukup lama, sehingga perjalanan
terhambat untuk menuju Curug nya dan harus menyusuri turunan anak tangga, yak
kurang lebih 300an anak tangga yang harus dilalui. Eh, btw apaan, tuh?
Udah terlihat tuh Curug nya, tapi belum sampe dan belum turun langsung
menikmati airnya. Kalian enggak sah, kalau main ke Curug tetapi kalian gak
menikmati airnya. Sumpah, nantinya nyesel deh pas udah pulang. Jangan gengsi buat
basah-basahan, waktu gak akan terulang untuk kedua kalinya. Yheay.. Aku cinta
keindahan ini, Majalengka!
Entah siapa dan dari mana mereka ini berasal, yang tiba-tiba
bilang “A, minta foto bareng, dong”
Penasaran ke tempat lainnya dan mumpung masih di Majalengka,
arah menuju hati kamu eh menuju jalan pulang maksudnya, saya mengelilingi bukit
yang terlihat dari Curug. Subhanallah, Indonesia dengan kekayaan alamnya yang
begitu berlimpah mampu membuat mata ini sulit terpejam. Khususnya Majalengka
yang saya singgahi. Lagi, aku mencintai keindahan yang mahadahsyat ini,
Majalengka!
Cuaca sudah benar-benar tidak mendukung sore itu, kabut
tebal dan air pun jatuh dari langit yang sudah ditandai dengan awan yang gelap.
Tetapi, kesempatan kita untuk menangkap angle bagus sudah di depan mata. Asal
cekrek karena terperangkap kabut, hujan, dan buru-buru pulang.
Kita berdua terjebak hujan besar di Kota orang, Kota yang
jauh dari jangkauan Rumah kita. Tetapi, dengan rasa keinginan kita untuk
menikmati keindahan negeri ini, rasanya tak mungkin kalau hanya sekadar mengeluh karena jarak yang terlalu jauh.
Sekarang, sudah tak penasaran lagi bagaimana Tuhan
menciptakan keindahan Majalengka dengan begitu sempurna. Keindahan yang hakiki.
Keindahan yang sangat luar biasa. Keindahan yang nyata. Keindahan yang jelas
terlihat di depan mata. Nanti, saya akan kembali dengan perjalanan lainnya ke
Majalengka. Menemukan hal baru itu amat sangat menyenangkan. Terlebih, hal itu
bisa kita share dengan beberapa teman kita dan bisa kita abadikan.
Dan, rasanya sulit untuk melupakan keindahan Majalengka yang
begitu asri ini. Kalian yang di luar Kota, udah ke Majalengka belum? Main sini,
jangan di Rumah aja.
Terimakasih Majalengka atas keramahannya, terimakasih atas
kesejukan alamnya, terimakasih atas keindahan pemandangan nya yang tak akan
pernah saya lupakan. Sekali lagi, aku mencintaimu, Majalengka! See you again in
my journey!
Cheers,
Ferdy Kusuma.
0 comments