Telaga Nilem; Tempat Kami Kembali
Wednesday, February 10, 2016
Tersembunyi. Sepi. Pelosok. Gak ada akses angkutan umum.
Kaki gunung. Itulah sedikit gambaran tempat yang gue kunjungi. Beberapa orang
mungkin belum tahu, bahkan ada yang baru tahu. Ada surga tersembunyi di sini.
Di mana, hayoo? Clue nya *kota kuda, dekat Cirebon* bisa nebak, nggak? Ehehe.
Jawabannya: Kuningan. Banyak sekali tempat yang nyaman di kota ini. Tempat buat
elo menghabiskan waktu buat galau, buat elo pacaran, buat elo prewed, bahkan
buat wisata bareng keluarga elo. Gak percaya? Cek postingan sebelum ini.
Banyak, kok, tentang beberapa tempat oke di Kuningan.
Kenapa, sih, selalu Kuningan yang sering banget ditulis di
blog? Gak bosen lo ke Kuningan? Kenapa
lo gak ke luar kota (luar Ciayumajakuning) aja? Banyak yang lebih bagus, tauk!
Pertanyaan itu menyeruak dari beberapa temen gue. Simply, karena Kuningan dekat
dengan Cirebon, dan manfaatkan sumber alam yang ada di sana. Lagian, kalau ke
luar kota kan harus ngeluarin banyak duit (maklum Traveller abal-abal). Ngerti nggak analogi nya, pemirsah? Selama
di dekat elo masih banyak tempat yang oke, kenapa nggak elo kunjungi? Sekalian elo
kontrol, barangkali dirusak anak gaul tempatnya. HEHEHE.
Kali pertama gue ke sini, gue nemuin spot yang benar-benar
bagus. Air jernih langsung dari gunung. Telaga ini masih asri. Nyaman. Dan gak
banyak orang tahu. Cocok buat pecinta snorkeling dan
diving.
Ada sedikit penyesalan, karena gue nggak nyebur langsung ke
telaga. Awalnya, gue tahu tempat ini di instagram, kebiasaan sebelum berangkat
nggak browsing dulu. Pas udah nyampe telaga, cukup banyak orang yang nyebur.
Nyesel, deh, nggak nyebur. Cuma bisa nelen ludah aja karena nggak
bawa baju
ganti.
Guys, look!
Gue cuma mau bilang: Hey, anak Mall, sini main ke alam.
Keren, lho, ini!
Semesta begitu mempesona, tak hanya mengajari makna di balik
sebuah cerita. Tetapi, menggambarkan kekayaan alam yang begitu mahadahsyat ini.
Cukup bayar sepuluh rebu buat tiket masuk, dan tiga rebu buat
parkir, elo bisa menikmati keindahan alam ini. Tak lupa, bertemu dengan hal
baru adalah salah satu yang paling menarik. Bertemu dengan beberapa orang dari
berbagai daerah merupakan pengalaman yang luar biasa. Beberapa anak kecil yang
nyebur di telaga ini, orang dewasa, bahkan ada yang menggunakan kamera Go-Pro
untuk menangkap keindahan di bawah telaga. Mereka terjun dari atas tebing,
dengan kedalaman telaga yang dalam nya +/- 5 meter. Ada yang memakai kaos dan
boxer, ada yang cuma mengenakan boxer, bahkan anak-anak kecil hanya menggunakan
celana dalam untuk berenang. Ntaps!
Lalu, satu tempat lagi yang dikunjungi pada hari itu. Nggak
jauh dari telaga nilem, nanjak sekitar 500 meter, ketemu telaga remis. Dengan
pemandangan yang nggak kalah bagus. Bedanya, di sini nggak bisa dipake buat
berenang. Di sini hanya ada seorang laki-laki cukup umur yang membentangkan jala untuk
menangkap ikan. Dihiasi dengan beberapa rumah makan di samping telaga.
Sebenarnya, tampat ini sepi, nggak terlalu banyak pengunjung. Tapi, gue tetap
curi kesempatan untuk memfoto.
Dan, langkah gue seketika terhenti.
Nggak lama kemudian, gue sama temen gue pulang dari tempat
ini.
Masih penasaran nggak lo, karena belum nyebur di telaga
nilem? Jelas masih! Itu jelas PR buat gue, selagi gue bisa dan sempat ke sini
lagi, kenapa nggak kembali lagi ke sini? Harus, dong!
Pergantian tahun dari 2015 ke 2016 pun datang, dengan
beberapa bucket list di bulan Januari. Salah satunya, nyebur di telaga nilem.
Awal januari, beberapa hari setelah terompet ditiupkan yang menandakan
pergantian tahun baru 2016. Gue ajakin tiga sahabat gue: @soefyan_agoes,
@ipangsjt, dan @ukoyphobia. Tuh akun instagram nya, barangkali elo mau follow.
Empat orang Traveller abal-abal yang menempuh perjalanan cukup jauh.
Bedanya, sekarang harga tiket naik serebu, yang tadinya sepuluh rebu sekarang
jadi sebelas rebu. Dengan sangat niatnya untuk berenang: Gue, Agus, dan Ipang,
bawa baju ganti dari rumah. Tas ransel. Plastik untuk pakaian basah. Parfum.
Dan kamera. Lalu, Ukoy gimana? Dia nggak bawa baju ganti, karena dia diculik
pas lagi enak nonton tipi di rumah nya.
Rasa penasaran gue dan Agus terbayar tuntas. Akhirnya
nyebur, deh, di telaga nilem. Dengan Ukoy sebagai fotografer. Kami bertiga
menikmati hari itu. Menikmati kejernihan air telaga yang langsung turun dari
gunung. Menikmati liburan awal tahun. Menikmati pesona semesta yang belum tentu
ditemui di tempat lain.
Bentar, tak cari dulu foto-fotonya, yha.
*tahan*
*tunggu beberapa saat*
*triiing*
Cuma nemu foto gue yang akhirnya nyebur di telaga nilem. Difotoin
Ukoy. Kalau foto yang lain kehapus kayaknya. Soalnya nggak ada di laptop gue.
Krayyyy. :’(
Trip awal tahun memang menyenangkan, itu sebagai pembuka
lembaran baru di tahun yang baru. Gak peduli seberapa jauh perjalanan lo, yang
terpenting, keinginan kuat lo untuk kembali ke tempat yang menurut lo “masih
penasaran” bahkan “belum sempat” untuk dikunjungi.
I. Love.
Trip. With. My. Friend. And. I. Will. Always. Write. In. My. Blog. About. My.
Trip.
Cheers!
Ferdy Kusuma.
0 comments