Seorang teman pernah bertanya, "Kalau kamu ke luar kota, kamu lebih suka naik bus atau kereta?" Saya menjawab "Kereta!" dengan lantangnya. Alasannya sangat sederhana, karena kenyamanan kereta api sangat memuaskan. Nilai unggul dari kereta api adalah waktu yang efisien sehingga memudahkan para penumpang untuk memprediksi keberangkatan atau kedatangan dengan tepat waktu.
Pertama kali saya mencoba naik kereta adalah ketika saya mendapatkan panggilan kerja di Ibu Kota setelah lulus kuliah. Saya yang tak paham bagaimana cara memesan, mencari tempat duduk, dan hal-hal lainnya, akhirnya lulus dengan diberi petunjuk oleh petugas kereta api. Hari demi hari berlalu, setiap saya akan bepergian ke suatu daerah, kereta api adalah sarana transportasi yang sudah pasti saya pilih. Sebenarnya, saya tak suka keramaian. Namun, keramaian di stasiun pada pagi hari membuat saya jatuh cinta.
Yang membuat saya lebih jatuh cinta lagi adalah konsistensi dan inovasi yang diterapkan oleh PT. Kereta Api Indonesia sebagai BUMN yang memberikan kemudahan atas pelayanannya yang mulai diterima masyarakat dan mulai membuahkan hasil. Aplikasi KAI Access adalah salah satunya. Calon penumpang hanya perlu bermodalkan jari untuk memesan tiket online tanpa perlu pergi ke stasiun dan mengantre di loket. Peningkatan layanan dengan sentuhan teknologi terus dilakukan untuk memuaskan para calon penumpang.
Baru-baru ini, PT. Kereta Api Indonesia berhasil mengoperasikan kereta bandara yang menghubungkan stasiun dengan bandara dengan efisiensi waktu yang bisa diprediksi. Ini adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi yang mampu meningkatkan perekonomian berbagai daerah. Selain dua hal di atas, fasilitas yang sangat membuat saya berpikir lebih keras lagi adalah adanya co-working space di beberapa stasiun besar. Fasilitas ini memudahkan penumpang yang ingin bekerja dalam ruangan yang nyaman dengan didukung oleh jaringan internet super cepat.
Tak berhenti sampai di situ, PT. Kereta Api Indonesia juga menyediakan fasilitas kesehatan seperti klinik 24 jam, klinik rawat inap, rumah bersalin, dan apotek. Bayangkan jika KAI akan terus meningkatkan pelayanan untuk penumpang dengan berbagi inovasinya. Semakin jatuh cinta, bukan?
Beberapa inovasi itu adalah sedikit contoh dari KAI dan komitmen pemerintah melalui Departemen Perhubungan terkait sinergi untuk membuat Indonesia lebih maju dan tak kalah dengan negara lain.
Pembangunan infrastruktur transportasi ini merupakan salah satu kunci guna meningkatkan akses dari satu kota ke kota lainnya yang berdampak pada sisi ekonomi, bisnis, dan pariwisata.
Saya berharap, ke depannya, inovasi dari PT. Kereta Api Indonesia tak berhenti sampai di sini.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Kemenhub 2019 yang bertemakan "Transportasi Unggul, Indonesia Maju"
Website Kemenhub:
http://dephub.go.id
Sosial media:
Twitter: https://twitter.com/kemenhub151
Facebook: https://www.facebook.com/kemenhub151
Instagram: https://instagram.com/kemenhub151
Pertama kali saya mencoba naik kereta adalah ketika saya mendapatkan panggilan kerja di Ibu Kota setelah lulus kuliah. Saya yang tak paham bagaimana cara memesan, mencari tempat duduk, dan hal-hal lainnya, akhirnya lulus dengan diberi petunjuk oleh petugas kereta api. Hari demi hari berlalu, setiap saya akan bepergian ke suatu daerah, kereta api adalah sarana transportasi yang sudah pasti saya pilih. Sebenarnya, saya tak suka keramaian. Namun, keramaian di stasiun pada pagi hari membuat saya jatuh cinta.
Yang membuat saya lebih jatuh cinta lagi adalah konsistensi dan inovasi yang diterapkan oleh PT. Kereta Api Indonesia sebagai BUMN yang memberikan kemudahan atas pelayanannya yang mulai diterima masyarakat dan mulai membuahkan hasil. Aplikasi KAI Access adalah salah satunya. Calon penumpang hanya perlu bermodalkan jari untuk memesan tiket online tanpa perlu pergi ke stasiun dan mengantre di loket. Peningkatan layanan dengan sentuhan teknologi terus dilakukan untuk memuaskan para calon penumpang.
Tak berhenti sampai di situ, PT. Kereta Api Indonesia juga menyediakan fasilitas kesehatan seperti klinik 24 jam, klinik rawat inap, rumah bersalin, dan apotek. Bayangkan jika KAI akan terus meningkatkan pelayanan untuk penumpang dengan berbagi inovasinya. Semakin jatuh cinta, bukan?
Beberapa inovasi itu adalah sedikit contoh dari KAI dan komitmen pemerintah melalui Departemen Perhubungan terkait sinergi untuk membuat Indonesia lebih maju dan tak kalah dengan negara lain.
Pembangunan infrastruktur transportasi ini merupakan salah satu kunci guna meningkatkan akses dari satu kota ke kota lainnya yang berdampak pada sisi ekonomi, bisnis, dan pariwisata.
Saya berharap, ke depannya, inovasi dari PT. Kereta Api Indonesia tak berhenti sampai di sini.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Kemenhub 2019 yang bertemakan "Transportasi Unggul, Indonesia Maju"
Website Kemenhub:
http://dephub.go.id
Sosial media:
Twitter: https://twitter.com/kemenhub151
Facebook: https://www.facebook.com/kemenhub151
Instagram: https://instagram.com/kemenhub151