Terus, Kenapa Kalau Sendiri?

Thursday, March 16, 2017


Banyak sekali pertanyaan yang muncul ketika sedang berkumpul bersama keluarga, teman, dan /atau siapa pun. Begitu pula dengan mention di Twitter yang berbunyi: “kok selalu sendirian, sih?” dih, situ ngasih makan gue? Gebuk, nih!

Kebanyakan orang zaman sekarang, banyak yang menganggap sendiri itu sepi, malesin, nggak ada teman ngobrol, atau apa lah bahasanya. But hey, di balik kesendirian yang ternyata pemikirian kamu seperti itu, malah akan semakin membuatmu nggak pede, bahkan bisa tertekan wk wk. Dibuat enjoy aja, guys. Apa, sih, salahnya kalau sendiri? Kenapa dipermasalahkan? Takut dibilang jomlo? Takut dikatain orang? You must think, bahwa sendiri itu lebih enak dan lebih fleksibel. Nggak harus berdua sama cewek yang terkadang ribet, apalagi sama cewek yang hobi belanja dan lo disuruh nganter mbaknya belanja. Hiiiiyy.

Saya nggak phobia keramaian, saya juga bukan orang yang nggak suka kebersamaan, tapi, dengan ke mana-mana sendiri menjadikan saya lebih santai, lebih rileks, nggak ada beban sama sekali, pun nggak perlu ribet. Dari mulai nyetir sendiri, makan di mal sendiri, jalan sendiri, nonton sendiri, ke kafe sendiri, nulis sendiri, hunting sendiri, sampai kadang dikatain “sendiri mulu, bro, mana pasangannya?” Blah. Saya lebih produktif ketika ke mana-mana sendiri. Dalam hal apa pun. Bahkan, kalau nulis pas banyak orang, saya merasa lebih risih. Sendiri menjadikan saya lebih hemat kantung. Eits, bukan berarti saya pelit!

Udah di awal tahun 2017 dan masih sendiri? Please, nggak usah mempermasalahkan itu. Intinya, dalam hidup yang hanya dapat jatah sekali, kamu harus nikmati. Entah itu dengan kesendirian, dengan pasangan, dengan teman, dengan keluarga, atau dengan siapa pun. Nikmati hidup lo, jangan dengar omongan orang yang nggak bakalan pernah ada habisnya. Kalau ternyata dengan kesendirian itu merasa sepi, lo bebas untuk bawa siapa saja untuk sekadar jalan-jalan atau nonton. Jangan lupa, tanggung jawab bayarin, woi!

Banyak sekali pasangan muda-mudi yang jalan-jalan ke luar kota, main ke mal, bahkan belanja dibayarin. Duitnya banyak, ya? Trus juga mereka mesra, selfie berdua, dan masih banyak lagi. Terbesit dalam hati, saya pun kepengin. But hey, sudah siapkah untuk bertanggung jawab jika suatu saat ditanya orang tua pasangan? Semua orang tua pasti menginginkan anaknya yang terbaik, mendapatkan pasangan yang baik pula, seperti ia memperlakukan anaknya. Dan, dengan itu, GUE BELUM SIAP.

BELUM SIAP.

Kenapa? Simply, saya masih kepengin menikmati hidup, dan membuat bangga orang tua. Yep, meski sampai sekarang belum bisa berbuat apa-apa. Kesendirian bukan membuat saya semakin minder, justru membuat saya semakin termotivasi untuk terus mengembangkan bakat yang saya miliki. Rezeki udah ada yang atur, kok, begitu juga jodoh. Jangan khawatir kalau apa-apa sendiri, guys!

Ketika memasuki usia 24 tahun bulan Agustus nanti, sekarang saya lebih menikmati masa-masa produktivitas. Dengan hobi nulis yang saya miliki, tak sedikit pun tersirat dalam hati kalimat “jing, woy, udah 24 tahun lo masih sendiri aja,” nggak peduli. Jujur, sekali lagi, saya nggak peduli. Saya menikmati hidup ini, kok. Menikmati kesempatan yang diberikan Tuhan. Karena jika tidak dinikmati, saya adalah orang yang kufur nikmat. Sambil menikmati hidup, sambil berjalan pula pemikiran bagaimana agar memiliki pasangan, karena nggak sembarangan untuk berjanji sehidup semati di hadapan Kitab Suci.

Saya bukan orang hebat, bukan orang kaya, bukan orang tajir, bukan anak bangsawan yang berlembaga dan berketurunan, yang ada dalam pikiran saya lebih ke tentang bagaimana cara menikmati hidup dengan sebaik-baiknya, bermanfaat bagi keluarga, dan orang lain. Kesendirian bukan menjadikan kamu jomlo, bukan pula menjadikan kamu nggak laku. Tapi, kesendirian itu akan menjadikan kamu menjadi manusia kuat, banyak berpikir tentang bagaimana caranya mengolah rasa dalam diri menjadi sebuah hal yang akan memberikan keuntungan, minimal untuk diri sendiri dan keluarga dulu.

Sekian sharing tentang kesendirian dari saya. Semoga bermanfaat bagi yang masih sendirian.

Sekali lagi, ingat, JANGAN MINDER!

See you on next post. Comment if you agree or not.

Cheers,

Ferdy Kusuma.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe