Batagor Tour

Friday, January 08, 2016


Sore itu, sekitar pukul 4, saya lagi asyik-asyik nya mainan games di laptop setelah menyantap Indomie, tiba-tiba ada chat masuk ke BlackBerryMessenger saya:
“Ka, abis maghrib bisa ke Garasi enggak?” ujar Dewi teman Tour Leader saya
“Wah, kenapa gitu, Wi? tandas saya sambil melongo
“Ada job Tour Batagor malam ini.”
“Malam ini banget, Wi?”
“Iya, Kak. Bisa enggak? Nanti Mas Ato (Boss Tour Leader) nelfon Kaka bentar lagi.”
“Oke, Wi.” tanpa basa-basi saya ambil job ini.
Selang beberapa menit kemudian, setelah chat saya sama Dewi selesai, saya langsung packing untuk mempersiapkan 3 hari ke depan, karena saya paham betul bahwa Batagor Tour itu biasa nya ditempuh dalam waktu 3 hari 2 malam. Lalu, suara panggilan masuk ke Handphone saya:
“Dengan Ferdy temen nya Dewi, ya?
Saya tau, itu yang nelfon pasti Mas Ato.
“Iya, Mas. Gimana, Mas?”
“Malam ini berangkat bisa enggak? Kurang Tour Leader 1 orang, karena kita bawa 7 Bus rombongan SMK Al-Jabbar Ciledug.”
“Bisa, Mas. Ketemu di Sekolah nya langsung aja. Kejauhan kalau ke Garasi.”
Ya, karena jarak dari Rumah saya ke Garasi memang jauh, lebih dekat ke Sekolah Al-Jabbar itu.
“Oke. Ketemu di sana ya!”
“Oke, Mas. Terimakasih.”
“Sama-sama, Fer.”
Cuaca saat sore itu, hujan besar disertai petir dan saya sama sekali gaktau apa yang harus dibawa ketika packing, karena semua barang-barang gue banyak yang tertinggal di Bekasi (Kosan tempat saya ketika masih kerja di Perusahaan). Untung nya, celana panjang sisa satu di Rumah, kalau tas dan sepatu saya pinjem dari Adek saya yang kebetulan sepatunya memang sedikit longgar di kakinya.
Habis maghrib, sekitar pukul setengah 7 malam, saya bergegas ke SMK Al-Jabbar, saya tau pasti ngaret (ya iyalah orang Indonesia), nyata apa yang saya bilang. Pukul 10 malam barulah perjalanan Tour itu dimulai. Untungnya, saya mampir dulu ke Toko tempatnya Om saya di dekat Sekolah itu.
Sebelum berangkat dan masuk Bus masing-masing, semua Tour Leader melakukan briefing beserta Kepala Sekolah yang ikut briefing juga, kami dibekali kostum SMK Al-Jabbar dan uang saku (bonus) untuk setiap Tour Leader. Ehehe. Belum berangkat udah dapet bonus aja.
Perjalanan pun dimulai, hal yang pertama dilakukan Tour Leader adalah mengabsen para peserta untuk memastikan kehadiran semuanya. Belum apa-apa, saya panik karena ada seorang anak yang belum datang sementara Bus yang gue damping sudah jalan. Untungnya setelah dikonfirmasi pihak Sekolah, anak itu memang gak ikut pas briefing akhir Batagor Tour di Sekolah nya. Oke, bismillah. Kedua, jangan lupa pimpin do’a agar supaya dilancarkan di setiap perjalanan, dan terakhir, jadilah orang yang easy going dan have fun kepada semua orang.
Masuk Tol Cipali, karena tujuan pertama itu ke Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat, sepanjang itu saya tidur di Bus agar fit besoknya dan memang ngantuk sekali tiap perjalanan malam. Keluar Tol Subang Kota, saya bangun karena Pak Supir minta uang Tol ke saya (setiap Tour Leader dibekali uang Tol masing-masing untuk Bus nya). Tak lama setelah keluar Tol, sampe daerah Jalancagak, Bus 5 yang berada tepat di depan Bus saya (saya ada di Bus 2), mogok karena jalanan yang memang berkelok dan nanjak. Waktu itu pukul 2 malam, otomatis Bus saya juga ikut membantu mencari solusi apa yang terjadi dengan mogoknya Bus 5. Dua jam disitu, sementara Bus yang lain sudah sampai tujuan, Bus 5 pun dibiarkan berada disitu dan mengambil Bus lain yang didatangkan dari Bandung. Oke, kita melanjutkan perjalanan.
Sekitar kurang lebih setengah jam dari Jalancagak, rombongan Bus saya dan Bus 5 yang dipimpin Rifa sebagai Tour Leader –nya, akhirnya sampai juga di Terminal Wisata Grafika Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat. Gue beserta Crew lainnya mempersiapkan diri dulu sebelum semuanya bekerja sebagai Tour Leader, dari mulai sholat shubuh, mandi, dan lain-lain. Setelah semuanya beres dan selesai, teh manis panas pun menjadi daya tarik luar biasa di sela-sela cuaca pagi Bandung yang sangat dingin. Kemudian kami pun bergegas memboyong rombongan untuk sarapan (iya, anak Tour Leader mah sarapan nya terakhiran di Ruang Crew). Sebelum sarapan, gue takjub dengan suasana Bandung pagi itu. Look!

Sekitar sejam mengarahkan semua rombongan, perjalanan pun dilanjutkan ke Obyek Wisata Tangkuban Parahu, kurang lebih sepuluh menit, rombongan saya sampai ke Tangkuban Parahu, rombongan saya diarahkan ke Shelter untuk menuju obyek wisata. Akhirnya, saya bersama Dewi, Rifa, Mas Emen, Mas Ato, Mbak Upi, dan Tour Leader lain membebaskan rombongan setelah turun dari Shelter, di sini saya kasih waktu kurang lebih satu setengah jam kepada semua rombongan untuk menikmati keindahan alam Bandung yang mempesona.
Saya dan Dewi, malas untuk berfoto, tapi gue disuruh jadi tukang foto dadakannya Rifa, oke saya mau. Tapi, saya gak mau ketinggalan untuk mengabadikan perjalanan saya untuk posting di Blog. Ihiy. Nemu spot bagus dikit #cekrek.






 Setelah hampir satu setengah jam, akhirnya semua rombongan pun saya giring menuju Shelter bersama Tour Leader yang lainnya untuk ke Parkiran. Sempat muncul perdebatan, antara Mas Ato dan beberapa supir Bus, karena jalanan Bandung sudah pasti macet padat merayap. Di schedule, destinasi selanjutnya adalah ke Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung, tapi si supir Bus sudah memprediksi bahwa jalanan Bandung macet total dan akhirnya nemu titik terang di mana alternatif lainnya adalah Museum Sri Baduga yang terletak di Jalan BKR, depan Lapangan Tegalega Bandung. Oke, ontheway. Saya sempet berbincang dengan beberapa Tour Leader lainnya, termasuk Rifa dan Dewi, bahwa alasan yang tepat kepada rombongan adalah “sedang ada kunjungan kenegaraaan, jadi gabisa untuk dikunjungi (read: Gedung Merdeka).


Tibalah semua rombongan di Museum Sri Baduga, Bandung, dan semua nya diberikan waktu sejam kurang, karena mepet banget untuk ke tempat selanjutnya.






Perjalanan saya di Bandung gak berhenti sampai di situ. Ya, saya melanjutkan perjalanan sesuai apa yang tertera di schedule bahwa selanjutnya saya akan membawa rombongan ke Puspa IPTEK Sundial di kawasan Padalarang, Bandung Barat, dan makan siang. Dari Gerbang Tol Pasir Koja, keluar Gerbang Tol Padalarang, tak jauh dari situ, akhirnya sampai juga di Puspa IPTEK Sundial disertai gemercik air hujan dan udara dingin Bandung yang sedang tak bersahabat itu.



Hari pertama di Bandung sudah terlewati, masih ada kurang dari dua hari untuk melanjutkan perjalanan, dan di Bandung, banyak sekali terjadi ke-baper-an. HAHAHA. Saya selalu rindu akan Bandung, hujan, dan secangkir kopi, yang biasa gue nikmati. Ah sudahlah, jangan dilanjut. Mendingan, mari kita melanjutkan perjalanan ke Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Mas Ato selaku Ketua Tour Leader, jauh-jauh hari sebelum keberangkatan sudah booking sebuah Villa di daerah Cipanas, Puncak, untuk semua rombongan.
Dari Bandung ke Cianjur, dengan serbuan air yang turun dari langit dan cuaca Cianjur yang memang dinginnya jauh daripada Bandung, saya sempat sedikit menggigil karena tak terbiasa dengan cuaca ekstrim seperti ini. Lebay? Gapapa, karena di Cirebon walaupun cuaca penghujan masih terasa panas. Tibalah kami di Villa Landis, Cipanas, Cianjur, dengan perjalanan tiga jam melewati jalur Rajamandala, Bandung Barat. Saya beserta Tour Leader yang lain, mengabsen dan mengarahkan peserta untuk masuk ke kamar nya masing-masing. Menikmati malam yang dingin disertai hujan besar di Cianjur, saya full rest karena besoknya harus langsung ke Jakarta. Yang saya inget malam itu setelah makan malam, ada acara Sekolah yang melibatkan siswa dan guru-guru di Villa, serta saya tidur di samping Dewi dan Rifa tidur di tengah-tengah saya dan Dewi. Katanya sih, kepala Rifa kebentur sama kaki saya, dan saya gak inget karena memang capek banget di perjalanan.
Pagi pun tiba, dengan menggigil nya, saya berani-berani nya mandi. Ya, saya memang harus mandi, karena saya gak biasa kalau jalan jauh tapi gak mandi dulu, tapi saya paling malas kalau mandi pagi di Rumah atau di Kosan pas libur. Ehe ehe. Pagi itu, saya membuka pintu Aula yang langsung menampilkan kamar-kamar sekitar Villa dan langit pagi Cianjur yang cukup mendung. Dapet spot dikit #cekrek:

 Jam menunjukkan pukul delapan pagi, waktunya check out, terimakasih Cianjur, kamu dingin seperti "orang pacaran yang lagi ribut padahal masih sama-sama sayang." BLAAAAH. Semua peserta saya arahkan ke Bus dan langsung saya kasih wajangan-wejangan sedikit tentang pengalaman mereka selama dua hari itu, ada yang inilah, itulah, semuanya beragam, seru! Di perjalanan menuju Jakarta, saya beserta beberapa Bus lainnya melewati arah Puncak tepatnya daerah Gadog, untuk keluar ke arah Tol Jagorawi. Gue sebagai Tour Leader yang duduknya samping supir, gak mau melewati keindahan Puncak dengan hamparan hijaunya Kebun Teh yang kala itu diiringi cuaca yang berkabut dan lagi manja-manja nya. Walaupun Bus sedang berjalan, saya suka dengan pemandangan ciamik kayak gini. It’s green, fresh, and healthy, this is Puncak Bogor!



Setelah melewati serangkaian perjalanan Ibukota yang macet dimana-mana, dan panas, sampailah di hari terakhir dan tempat terakhir Batagor Tour ini. Ya, Dunia Fantasi di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, adalah tempat terakhir yang dikunjungi hari itu. Seperti biasa, rombongan saya arahkan dan bagikan tiket untuk masuk ke Dufan. Tapi, Tour Leader gak dapat jatah tiket masuk karena Mas Ato gak ngedaftarin TL untuk masuk. Nasib. Gapapa. Walaupun gak masuk, saya sih tetep nyari angel bagus untuk foto, bersama Rifa yang hobby banget foto, saya berjalan kaki kesana kemari sambil nunggu peserta. Sekitar tiga jam lebih, saya bersama Tour Leader lainnya mager, apalagi cuaca gerimis romantis begini. Well, saya tetep optimis dapet angel bagus. Yhea!






Eh lupa, ada satu tempat lagi yang harus dikunjungi untuk para peserta beli oleh-oleh atau para Buibuk Guru yang doyan belanja, yaitu ITC Cempaka Mas yang terletak di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Supir agak sedikit bandel, karena saya udah bilang mending jalan bawah gausah lewat Tol, pasti macet, karena jam lima sore itu jam-jam orang Kantor pada pulang. Iya juga sih, di Jakarta mana ada yang gak macet, tapi kalau lewat jalan bawah mah gak parah banget macet nya. Bener kan apa saya bilang? Dufan ke Cemput ditempuh dengan waktu dua jam limabelas menit. Damn! Sejam lebih di Cempaka Mas, akhirnya pulaaaaaaaang! Saya seneng banget kalau udah waktu nya pulang, karena tugas yang saya emban benar-benar selesai.
Sampailah saya di Rumah jam 3 pagi, karena sebelumnya peserta pada makan malam dulu di Sadang, Purwakarta, dan perjalanan melalui Tol Cipali dari Purwakarta ke Cirebon Cuma dua jam sepuluh menit. Tugas saya sebagai Tour Leader telah selesai, disambut pelukan Ibu di Rumah akhirnya kembali ke aktivitas saya seperti biasanya.
Terimakasih buat yang udah baca Blog saya di edisi Batagor Tour ini, semoga sharing saya bermanfaat, dan pekerjaan sampingan sebagai Tour Leader itu enak lho, kerja beberapa hari dapet duit lebih, liburan gratis, dan makan enak. Tapi resikonya, kalau ada anak yang ketinggalan ngana-ngana bakal repot. But, itu cuma sedikit tantangan aja sih menurut saya.
See you again in my trip.
Cheers,
Ferdy Kusuma.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe